Total Tayangan Halaman

matahari
matahari

matahari

- 10

Panggil Saya "Dang"



Desiran kencang seakan kena sentrum aliran listrik menelisik kesemua aliran darah di sekujur tubuh, dada berdegup kencang tak beraturan, inilah yang dirasakan Lany ketika tangan Nedy menyentuh dan menggenggam erat tangannya. Lany masih antara mimpi dan kenyataan, bisa duduk berdua dengan seorang laki-laki yang bukan muhrimnya, selama ini Lany sangatlah menjaga dirinya dari laki-laki asing, boro-boro akan dipegang tangan, menatap matanya saja Lany akan menghindar. Tapi pagi ini Lany terperangkap dalam sebuah kamar dengan seorang pria yang bukan muhrimnya. Kamar ini berwarna putih, tempat tidur berseperai warna putih juga, menjadi saksi pegangan pertama Lany dengan seorang pria yang bukan muhrimnya yakni Nedy.

lany dan Nedy masih duduk di samping tempat tidur sambil berpegangan tangan, terlihat jelas di muka Lany yang masih malu dan tersipu. Nedypun walau terkesan tenang, wajahnya tidak bisa menyembunyikan perasaan sungkan dan grogi berdekatan dan bisa menggandeng Lany di kamar itu. 
"Lany, panggil saja saya dengan sebutan Dang"  
Dikeluarganya nedy adalah anak pertama, semua adiknya memanggil dirinya dang Nedy, sepertinya dia lebih nyaman jika istrinya Lany memanggil dirinya dengan panggilan Dang juga.
"Dang" 
Lany mencoba menyebut panggilan yang disebutkan Nedy, Lany tersenyum malu sambil menganggukkan kepala tanda dia menyetujui panggilan itu.
'Trus saya dipanggil siapa?" Tanya Lany manja sambil mencoba menatap wajah suaminya Nedy.
"Dipanggil Lany saja" jawab Nedy singkat.
"Oh gitu" komentar Lany.

"Tok tok tok tok" Terdengar pintu kamar ada yang ngetok dari luar, dan terdengar suara juga.
"Pengantin segera turun dan duduk di pelaminan, karena acara walimatul'ursynya akan segera dimulai".
"Iya" jawab Lany sambil membuka pintu kamar.
Terlihat di depan pintu kamar kakak Lany yang laki-laki, beliau memberitahukan bahwa pengantin sudah dipersilakan untuk duduk di pelaminan di depan rumah, karena acara walimatul'ursy akan segera dimulai.

Bergegas Lany mengambil sendal pengantinnya, lany Keluar dari kamar dipapah oleh suaminya Nedy, mereka berdua berjalan tenang ke pintu luar menuju pelaminan pengantin yang suah disiapkan. terlihat di luar suasana segar dan cerah, matahari sudah bersinar penuh menerangi bumi.

b e r s a m b u n g


#30DWC
#30DWCJILID14
#DAY27




Diperbarui

10 Komentar

+ Tambahkan
Aaaaahhhhh,,,bersambung ternyata...
Asikk, cerita lamaran :D
Jiah, Dang. Jadi ingat suami mira ko mbk mbk. hehe
Di panggil Dang jugo,
Lanjutinn secepatnya mbakkk heheh biar baperr
Ditunggu kelanjutannya mbak... hehe
Semangat menulis terus ya mbak
Mbak, walimatussafar apa walimatul 'ursy?
Lanjut makkk. .Biar makin seru.
Cieee pengantin baruuuu xD
Sukaaaaa... Diskatunggu kelanjutan ceritanya Kaka.. segera ya hehe
Benernya Walimatul'ursy mak Ney, kurang fokus caknye, aqua mana aqua hehee
Tambahkan Komentar

Hello pembaca yang sholeh dan sholehah
Terima kasih ya, telah mampir dan baca tulisanku di blog www.firakahar.com ini.

Alhamdulillah wa syukrulillah aku bisa jumpai pembaca dengan menulis di blog, kalaulah ada tulisanku bermanfaat bagin pembaca, jangan sungkan dan ragu untuk di share, follow dan di coment ya.

Aku senang dan bahagia jika ada kritik ataupun masukan yang membangun terhadap tulisan-tulisanku di blog ini.

Jika ada kesempatan untuk bekerjasama boleh hubungi hp/wa-ku: 8117306556, by email_ku: mfwkk@yahoo.com

see you
regard from me
FIRA KAHAR


matahari

matahari